LigaNusantara.com – Shi bertemu tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie pada laga yang digelar di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024).
Namun laga harus berakhir lebih cepat karena Shi tak mampu melanjutkan pertandingan usai menelan kekalahan dengan skor 12-21 pada gim pertama.
Dengan demikian, catatan dua kemenangan beruntun Shi atas Jonatan dalam dua pertemuan terakhir juga harus sirna.
Hasil tersebut juga membuat Jonatan kembali mengungguli Shi dalam rekor pertemuan menjadi (7-6).
Namun di luar itu, Shi memang sudah merasakan tanda-tanda kondisinya menurun saat tampil pada All England Open 2024.
Pasalnya pekan lalu dia bermain sampai hari terakhir turnamen pada French Open 2024 hingga berhasil keluar sebagai kampiun.
Situasi semakin berat saat Shi tampil pada babak kedua di pekan ini ketika bertemu tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo.
Meskipun hasil akhirnya Shi berhasil mengalahkan Chico dengan skor 21-19, 21-10.
Namun Shi mengakui kondisi fisiknya sudah tak sama lagi seperti di turnamen sebelumnya.
“Setelah bermain di minggu ini (All England Open), saya merasa langkahnya agak berat dan perasaannya agak buruk,” ujar Shi.
Pemain ranking 2 dunia itu hanya bermain efektik ketika tampil menghadapi Chico.
“Di masa lalu mungkin saya sudah menyerah karena saya merasa kondisi saya tidak bagus. Tapi sekarang saya telah membuat kemajuan.”
“Saya telah mengikuti selama pertandingan. Temukan cara yang efektif untuk mengamankan situasi, dan Anda akan mendapatkan hasilnya jika Anda tekun,” ujar Shi.
Namun cara bermain efektif dari Shi tak bekerja ketika bertemu Jonatan yang bermain dengan tempo yang cukup cepat.
Jonatan mengakui bahwa situasi yang dialami Shi tidak mudah usai bermain sampai hari terakhir pada turnamen sebelumnya.
“Bersyukur Puji Tuhan, senang bisa ke semifinal tapi saya memberikan respek dan hormat saya kepada Shi Yu Qi yang bermain luar biasa minggu lalu,” kata Jonatan dalam siaran pers PBSI.
“Tidak mudah mempertahankan kondisi dan performa di turnamen back to back, Shi Yu Qi coba melakukan itu sampai pertandingan tadi.”
“Tadi di gim pertama sebenarnya saya melihat dia tipe bermainnya memang seperti itu tapi sedikit terlihat di pergerakan kecepatannya tidak seperti biasanya.”
“Saya sempat bertanya kenapa, dia tidak menunjuk satu titik tapi semuanya, mungkin ada kelelahan yang amat sangat,” ujar Jonatan.
Kini, tunggal putra Indonesia berpeluang menciptakan All Indonesian Final pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini.
Jonatan akan menghadapi wakil India, Lakshya Sen. Adapun Anthony Sinisuka Ginting bertemu wakil Prancis, Christo Popov.
“Diskusi kami di tunggal putra tidak hanya ada di turnamen kali ini. Setiap turnamen kami bakal ada meeting untuk membahas calon-calon lawan,” kata Jonatan.
“Mungkin buahnya sekarang, di beberapa turnamen ke belakang hasilnya belum memuaskan. Jadi pasti ada dampaknya, kami jadi lebih siap dan saling kasih masukkan.”
“Saya, Ginting bahkan Chico. Input itulah yang bisa jadi modal,” ujar Jonatan.